April 08, 2008

Peran Strategis dari Individual Beliefs dalam membuat siswa mampu mengoptimalkan potensi belajarnya”

Peran dan tanggung jawab para pendidik untuk menjadikan proses belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan dan mampu membuat anak didik memiliki yakin diri untuk menguasai mata pelajaran dengan merespon to learn how to learn yang akan membangun daya saing kecerdasan mereka dalam menghadapi tantangan brain to brain competition dalam knowledge economy dimasa depan
Dengan mengetahui dan mempelajari Brain Vision sebagai seorang guru di sekolah Bina Insani sudah selayaknya kita mampu mengoptimalkan kemampuan ”How to Brain and be leader teacher”
Prinsip Dasar Yang dapat kita lakukan ialah mengetahui dan mengoptimalkan Brain Strenghts, jangan “sibuk” mengurus Brain Resistences Don’t waste time trying to change your brain resistences
Kemampuan otak manusia untuk belajar tidak perlu diragukan lagi dalam buku ”Mencerdaskan Anak oleh Suharsono” di katakan bahwa :
Visi dan Misi Manusia
Fitrah
Khalifah Fil Ardhi
Hamba Allah
Kecerdasan
Independensi






Manusia diciptakan Allah dengan fitrah (Tauhid) dan menjadi hambanya yang senatiasa mengabdi dan beribadah kepadanya. Di dunia ini pula manusia berperan sebagai khalifah Allah, yang menyebarkan sifat- sifat Allah seperti Ar- Rahman dan Ar- Rahim serta kedaulatan- Nya di muka bumi, untuk itu ada bekal utama yang khas manusiawi, yakni kecerdasan dan sikap independen (bebas)
Untuk mengoptimalkan kecerdsan secara IQ, EQ maupun SQ kita membutuhkan dedikasi yang tulus semangat dalam mencari kebenaran, rasa cinta dan ilmu. Hal ini dapat kita kembangkan dengan mengasah dan menggali semua potensi otak dan pikiran kita yang memiliki bakat multiple intelegent jika di asah secara benar otak akan terus berkembang otak akan menjadi hilang jika tidak digunakan seperti kata pepatah ” use it or lose it” sebab otak tidak hanya menerima informasi tetapi juga memproses informasi. Agar proses informasi efektif harus dibantu dengan refleksi dari luar dan dalam dengan cara bertanya, menjawab, diskusi dan mengerjakan sesuatu.






Touch/ Sentuhan
Spatial Aware-ness/ Kesadar-an akan ruang
Smell/ Penciuman
Taste/ Pengecapan
Hearing/ Pendengaran
Vision/ penglihatan
Coordination/ Koordinasi






Untuk mencapai siswa mampu mengoptimalkan hasil belajarnya yang dapat kita lakukan agar anak menjadi to learn how to learn ialah :


1. Membuat gelombang alpha,
Gelombang alpha berarti kita dalam kondisi yang rileks tetapi waspada, misalnya : membaca, menulis, melihat dan memikirkan jalan keluar dari suatu masalah. Berdasarkan pendapat para ahli ini adalah kondisi yang dicapai saat sel- sel otak atau neuron berada dalam suatu harmoni, melakukan tembakan impuls listrik bersamaan, dan beristirahat juga bersamaan. Hal ini menunjukan terjadinya efisiensi pada jalur syaraf.
Sehingga kita harus menciptakan suasana tenang menyenangkan di mana anak- anak di sekolah siap menerima dan mengikuti proses belajar dan mengajar, dengan menggunakan jeda pada saat anak didik mulai jenuh belajar.


2. Jadilah LEADER-TEACHER,
0ver 2400 years ago, Confucius say,
What I hear , I Forget
What I see , I remember
What I do , I understand

Dan satu pendapat dari Mel Siberman (Active Learning Credo)
What I hear , I Forget
What I hear and see , I remember a little
What I hear, see and ask question or discuss with someone elsa , I begin to understand
What I hear, see, discuss and do, I acquire knowledge and skill
What I teach to another, I master

Untuk menjadi leader teacher, dibutuhkan upaya sungguh- sungguh dan waktu untuk mengembangkan kebiasaan cerdas pada seluruh system pembelajaran alamiah otak siswa dan mengubah peran guru dari sekedar “pemilik pengetahuan” menjadi peran yang lebih produktif. ( Barbara K. Given, Brain- Based Teaching 2007)
Setiap orang adalah pemimpin, demikian pula sebagai seorang guru ia harus mampu menjadi pemimpin yang selalu belajar dan tumbuh sesuai dengan kecerdasan IQ, EQ dan SQ yang cukup tinggi yang mampu mengenal dirinya dan dapat mengelola serta ,mengendalikannya (self management atau qolbu management) berdasarkan sebuah blog hhtp//hrdpower-robiansyah.blogspot.com, dikatakan bahwa kepemimpinan mencakup tiga aspek yang disingkat menjadi 3 C yaitu:1. Perubahan karakter dari dalam diri (character change)2. Visi yang jelas (clearvision)3. Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence)
Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa bertumbuh, belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan intrapersonal, kemampuan teknis, pengetahuan, dll) maupun dalam hubungannya dengan orang lain (pengembangan kemampuan interpersonal dan metoda kepemimpinan).

Pahami How the brain and mind work,
Otak bekerja sesuai dengan fungsinya, pada:
Neokortek otak akan bekerja untuk penalaran, berpikir ilmiah,
berperilaku baik, berbahasa, serta kecerdasan yang lebih tinggi.
Mamalia, otak bekerja untuk perasaan, emosi, bioritmik dan sistem kekebalan
Reftilia pada bagian ini otak berfungsi sebagai motor sensorik, kelangsungan hidup dan menghadapi pilihan.
HIPPOCAMPUS
Menampung menyerap dan menerima informasi–informasi yang datang dari cortex dan menyimpannya dalam memori.
Memiliki peran yang penting dalam membentuk asosiasi
Bertindak seperti clearinghouse, memutuskan apa yang
akan disimpan dalam memori jangka panjang, dan saat diperlukan bisa “memanggil “ (retrieve) memori tersebut
· Hippocampus mengirimkan, mendapatkan kembali dan kadang- kadang menyimpan data- data yang di ambil oleh indra.
Cerebral cortex
Prefrontal
cortex



Reftil

4. Pahami Modalitas dan Brain Strenghts
Otak melepaskan; membebaskan padanan yang biokimia pemikiran itu. Ini adalah sel yang peka rangsangan kepada neuropetida-neuropetida, tidak hanya di dalam barin, hanya di dalam sel-sel yang lain dari tubuh.

Sel-sel ini via sel yang peka rangsangan mereka, lis atap menetes jatuh di otak itu untuk menemukan apa yang bahan-kimia sedang dibebaskan; dilepaskan dan lalu membebaskan, melepaskan bahan kimia itu di dalam sel

PERILAKU bergantung pada pembentukan interkoneksi-interkoneksi yang sesuai antar neuron-neuron di dalam otak =Synapse kita menciptakan otak kita strenghts

Pelatihan atau mendidik otak resistence tidak akan menciptakan suatu kekuatan otak -pengulangan dalam percobaan untuk mengukir neural baru (synaptic) koneksi-koneksi hanyalah satu cara yang tidak efisien untuk belajar -kita membakar habis sebelum kita menjaring setiap perbaikan.

5. Berikan BRAIN VISION, sebagai pendidik guru berperan pula memberikan brain vision pada anak didik agar bisa bersaing dengan yang lain dengan segala bekal keyakinan bahwa ilmu pengetahuan yang telah ia dapatkan benar sesuai dengan pendapat dan keyakinannya setelah mengoptimalkan kemampuan dengan menggunakan berbagai macam panca indra (pengecapan, sentuhan, penciuman, pendengaran, kesadaran akan ruang dan koordinasi) yang ia miliki untuk memperoleh pengetahuan secara benar dengan cara- cara yang menyenangkan.
6. Bangun EMPOWERING BELIEFS, mempersiapkan mental positif pada siswa dengan lingkungan yang saling mendukung pada lingkungan fisik, emosi, sosial emosional dan bakat.
Lingkungan yang positif mendukung dan dapat menstimulasi pemikiran akan sangat baik bagi kekuatan daya pikir.
Seperti yang telah dijelaskan oleh Bapak Taufik Bahaudin bahwa kita dapat membangun Segitiga Model Spiritual, kita tidak boleh berprasangka buruk pada Tuhan Yang Maha Esa

Ikhlas
Jangan Su’udon




Bersabar


Bersyukur Keyakinan akan sesuatu yang benar tercermin sesuai dengan ajaran Al- Quran bahwa kita harus yakindan percaya pada rukun Iman agar memliki Kekuatan untuk menciptakan atau menghancurkan diri hari ini dan hari esok kita.
Semoga menjadi lebih baik, Amin
Disarikan dari :
· Brainware Management System, Taufik Bahaudin
· Genius Learning Strategi Adi W. Gunawan (PT Gramedia 2004)
· Mecerdaskan Anak, Suharsono (Inisiasi Press 2001)
· hhtp//hrdpower-robiansyah.blogspot.com


1 komentar:

SMILE POWER mengatakan...

alangkah baiknnya ada gambarnya, jadi para bloger akan lebih tertarik